Menag Minta Jajarannya Lebih Serius Perhatikan Pendidikan Agama

By Admin

nusakini.com--Kementerian Agama menggelar rapat evaluasi capaian kinerja triwulan terakhir 2016. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan pesan khusus agar para pejabat Eselon I dan II lebih serius dalam memperhatikan pendidikan agama. 

"Backbone Kemenag adalah Pendidikan agama. Karenanya, pendidikan agama menjadi sangat penting, utama dan harus mendapatkan perhatian besar. Ini investasi jangka panjang dan nasib bangsa disandarkan di sini," tegas Menag di Jakarta, Kamis (2/2). 

Selain Pendidikan Islam yang diurus tersendiri oleh satu Direktorat Jenderal, Kementerian Agama juga membina pendidikan agama Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha. Tugas ini diemban oleh satuan kerja setingkat eselon dua yang mengelola urusan pendidikan agama. Akan hal ini, Menag menegaskan komitmennya untuk memberikan perhatian terhadap pendidikan semua agama secara serius. 

Selain pendidikan agama, dalam rapat evaluasi ini juga terungkap kurangnya penyuluh agama. Akan hal ini, Menag meminta Ditjen Bimas terkait untuk segera berkirim surat ke Bappenas. 

"Kita kekurangan Penyuluh Agama. Agar jumlah penyuluh meningkat, baik penyuluhnya maupun honornya, secepatnya Bimas membuat surat ke Bappenas, agar pada 2018 bisa menjadi prioritas," kata Menag. 

Kementerian Agama menggelar rapat evaluasi capaian kinerja secara rutin setiap empat bulan sekali. Acara yang digelar di Gedung Kemenag Jakarta ini diikuti para pejabat Eselon I dan II. 

Rapat diawali dengan presentasi para Pejabat Eselon I terkait program yang telah dilakukan selama 4 bulan terakhir. Layaknya evaluasi, capaian kerja tersebut kemudian disinkronkan dengan perjanjian kinerja agar dapat diukur hasilnya. Rapat juga membahas mengenai kendala dan upaya tindak lanjutnya. 

Secara umum, Menag melihat banyak peningkatan capaian dalam empat bulan terakhir, baik pencapaian kinerja maupun penyerapan anggaran. "Apresiasi bagi kita semua atas segala pencapaian ini. Meski demikian, kita harus terus melakukan perbaikan. Kita harus melakukan perencanaan sematang dan sekomprehensif mungkin," imbuh Menag. 

Kementerian Agama mendapat kepercayaan untuk mengelola anggaran lebih dari Rp60triliun pada tahun 2017. Anggaran ini naik dibanding tahun 2016 yang berjumlah Rp56triliun. Di tingkat pusat, enam unit eselon I mengalami peningkatan anggaran dari tahun sebelumnya, sedang empat lainnya mengalami penurunan. 

Enam eselon I yang mengalami peningkatan adalah Sekretariat Jenderal, Ditjen Pendidikan Islam, Ditjen Bimas Hindu, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, dan Balitbang-Diklat. Sedang Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Buddha, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, serta Inspektorat Jenderal mengalami penurunan jumlah anggaran. (p/ab)